Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Apa
kabar para pembaca sekalian? Saya harap para pembaca berada dalam keadaan sehat
dan gembira, serta tetap dalam keadaan bersyukur kepada Tuhan. Kembali saya
menyapa pembaca di postingan yang berlabel "Experience", yang
isinya berupa pengalaman dan perjalanan hidup yang saya alami serta informasi
yang saya dapatkan dari perjalanan hidup tersebut.
Saat ini, banyak sekali siswa kelas 3 SMA yang mulai memasuki masa-masa sulit untuk berjuang memasuki dunia perkuliahan, khususnya di perguruan tinggi negeri. Ini dikarenakan mereka harus melalui berbagai macam jalur sulit penuh persaingan untuk memasukinya. Ada beragam jalur yang dapat dilalui oleh siswa, seperti : SNMPTN, SBMPTN, UMPN, UMPTKIN, PMDK-PN, USM, dan lain-lain; tergantung kemana ia akan melanjutkan studinya.
Saat ini, banyak sekali siswa kelas 3 SMA yang mulai memasuki masa-masa sulit untuk berjuang memasuki dunia perkuliahan, khususnya di perguruan tinggi negeri. Ini dikarenakan mereka harus melalui berbagai macam jalur sulit penuh persaingan untuk memasukinya. Ada beragam jalur yang dapat dilalui oleh siswa, seperti : SNMPTN, SBMPTN, UMPN, UMPTKIN, PMDK-PN, USM, dan lain-lain; tergantung kemana ia akan melanjutkan studinya.
Disini
saya akan mencoba membagikan sedikit tips kepada para pembaca bagaimana cara
belajar yang baik sehingga mudah dimengerti. Kebetulan saya dahulu adalah
pejuang SBMPTN yang berhasil lulus di prodi (program studi) dan universitas
yang memang saya inginkan.
Pertanyaan
[Fadillah Putri,
SMAN 2 Tebing Tinggi Angkatan 2014] :
Bagaimana
cara belajar yang baik sehingga mudah dimengerti?
Jawaban
:
Hai,
Fadillah. Terima kasih atas pertanyaannya.
Yang pertama.
Harus saya jelaskan bahwa cara belajar tiap orang itu beda-beda. Mengapa?
Jawabannya
adalah karena setiap orang memiliki
standarisasi yang berbeda-beda dalam situasi belajar.
Contohnya
dapat kita lihat pada situasi di dalam sebuah kelas yang sedang tidak ada guru.
Jika kelas itu berisikan orang-orang yang memiliki semangat belajar yang
tinggi, maka mereka pasti akan memakai waktu kosong tersebut untuk belajar. Di
kelas tersebut, kita akan melihat orang-orang dengan cara belajar yang
berbeda-beda. Ada yang sendiri, ada yang berkelompok; ada yang membaca
berkomat-kamit, ada yang diam saja; ada yang membaca di meja, ada yang membaca
sambil tiduran di lantai; ada yang memakai earphone, dan lain-lain.
Semua
itu dilakukan agar siswa tersebut merasa nyaman saat belajar. Dan kenyamanan
ini akan berpengaruh pada konsentrasi kita untuk menangkap pelajaran.
Jadi, kita harus cari tau terlebih
dahulu bagaimana situasi belajar yang cocok untuk kita. Jika sudah
mendapatkannya, biasakanlah, dan lakukan itu secara terus menerus.
Kalau kamu bertanya “bagaimana
dengan saya”,
situasi ternyaman saya belajar adalah belajar sendiri di tempat yang
kebisingannya relatif rendah . Tidak ada embel-embel musik. Namun, ada
embel-embel makanan kecil. Ini dikarenakan saya merasa bahwa saya lebih
berkonsentrasi jika mulut saya sedang mengunyah. Saya selalu melakukan itu
ketika saya kelas 3 SMA. Bahkan jika itu sedang berada di dalam kelas, saya
tetap mengunyah. Yah, meskipun efek dari makanan itu tidak kelihatan pada saat
ini (karna saya tetap saja kurus, hmhm), namun pada saat itu hal ini menjadi
hal yang sangat berguna.
Yang kedua,
belajarlah di waktu yang tepat untuk belajar.
Cobalah untuk tidak belajar dalam
kondisi mengantuk dan capek. Jangan belajar pada
saat kita sedang memaksakan kelopak mata untuk terus terbuka. Usahakan belajar dalam kondisi otak
yang fresh dan tidak lelah.
Jika
kita belajar dalam kondisi lelah, biasanya nanti kita hanya akan berpikir bagaimana caranya agar kita bisa menamatkan
pelajaran yang ingin kita pelajari secepat mungkin. Jadi kita hanya akan
fokus kepada menyelesaikan bacaan dan mengerjakan soal yang kita harus
kerjakan. Padahal kita seharusnya berpikir bagaimana caranya agar kita bisa
memahami apa yang kita pelajari.
Jika
kita hanya belajar dengan sekedar menyelesaikan bacaan kita dan menyelesaikan
soal yang kita kerjakan, tanpa mencoba memahami apa yang kita kerjakan,
biasanya memori memori seperti itu akan hilang pada esok hari.
Kalau kamu bertanya “bagaimana
dengan saya”, saya memiliki jam belajar dengan porsi
belajarnya masing-masing.
Pada
saat sekolah, saya belajar dengan serius. Kenapa? Karena saya menyadari, bahwa
kesempatan untuk belajar dengan seseorang itu biasanya hanya pada saat sekolah.
Jadi, saya manfaatkan waktu sekolah untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Ketika
siang tiba, saya tidak belajar sama sekali (terkecuali kalau ada bimbel, saya
bimbel dua kali dalam seminggu). Biasanya saya menggunakan waktu siang hingga
maghrib untuk beristirahat, duduk duduk sambil bermain gitar di teras rumah,
menulis, dan hal-hal lain yang pokoknya membuat perasaan saya senang.
Saat
malam hari, saya belajar santai. Saya hanya membaca buku, lalu melihat contoh
soal. Saya tidak mengerjakan soal apapun (terkecuali ada tugas). Kadang, jika
ada film yang seru di tv, saya bahkan bisa menonton sambil belajar.
Pada
dini hari sekitar jam 3 pagi , saya bangun untuk belajar. Setelah sholat
tahajjud, saya mengambil buku dan mengambil laptop, lalu belajar dengan
sunggguh-sungguh. Disitu saya melihat video pembahasan soal dan membuka ebook
serta soal-soal yang sudah saya unduh sebelumnya. Disitu juga saya mengerjakan
latihan soal. Disitu juga saya memakai waktu untuk memahami dengan baik apa
yang saya kerjakan.
Yang terakhir, rutinlah belajar
setiap hari dan ulang-ulangilah pelajaran yang pernah dipelajari.
Nasihat
seperti ini memang sudah banyak dikatakan oleh orang-orang. Jadi kesannya
nasihat ini terlihat basi. Tapi, ini memang benar adanya.
Ibaratkan
sebagai sebuah kebiasaan. Ketika kita memulai untuk terbiasa dengan melakukan
sesuatu, pasti kita akan terbiasa dengan sesuatu itu. Kuncinya hanyalah mau memulai dan mau membiasakan.
Bagi
orang yang susah untuk memahami sesuatu, cara ini akan membuat dia semakin
mengerti dan mengingat apa yang dia pelajari. Bagi orang yang mudah memahami
sesuatu, cara ini akan membuat orang tersebut tidak mudah lupa dengan materi tersebut -ketika hal lain masuk ke
pikirannya-. Bagaimanapun orangnya, mengulangi pelajaran pasti akan
membuahkan hasil yang baik baginya.
Rutin
belajar setiap hari akan membuat kalian terbiasa
untuk belajar di situasi yang sebenarnya gak tepat untuk belajar. Contohnya
saja ketika kalian sedang menginap di hotel di luar kota. Jika ada waktu
kosong, kalian akan menggunakan waktu tersebut untuk belajar, karena sudah
terbiasa. Jadi, kalian bisa mengisi setiap hari-hari kalian dengan sesuatu yang
berguna. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
Cara mengulang-ulang pelajaran itu
terserah kalian bagaimana caranya. Kenapa? Karena cara
mengulang-ulang itu ada banyak. Apakah kalian ingin mengulang pelajaran dengan
latihan menyelesaikan soal, silahkan. Apakah kalian lebih suka mengulang
pelajaran dengan menonton video pembahasan soal, silahkan. Lebih suka mencatat
ulang materi pelajaran, silahkan. Lakukan
bagaimanapun cara mengulang pelajaran yang kalian suka, selagi kalian merasa
cara itu efektif untuk kalian.
Ingat.
Ketika kalian belum memahami materi yang kalian pelajari dalam satu kali
belajar, jangan pernah sekalipun menyerah. Kalau kalian gak bisa memahami
dengan cepat, pahami pelan-pelan. Ketika kalian terus-terusan belajar sendiri
dan tak bisa memahami, maka coba carilah teman diskusi atau guru.
Karena
saya adalah siswa jurusan IPA pada saat SMA, saya dahulu memperbanyak mencatat dalam bentuk ringkasan dan berlatih
soal. Latihan soal sangat penting bagi siswa jurusan IPA agar kebiasaan
menyelesaikan soal itu dapat terbawa di tes seleksi nanti sehingga menjawab
soal pun terasa mudah.
-----
Demikian
dari saya. Saya selalu mengharapkan koreksi, saran, dan kritik dari pembaca
sekalian. Apapun yang ingin disampaikan, silahkan tulisan di kolom komentar
ataupun langsung mengirimkannya ke salah satu dari sosial media saya ya. Saya
ucapkan mohon maaf dan terima kasih.
-----
Ada
banyak pikiran buruk yang selalu menghantui orang yang ingin mencoba melangkah.
Namun, cobalah tepis segala macam pikiran buruk itu. Yang perlu dipikirkan
hanyalah bagaimana caranya agar niat baik kita untuk mencapai impian kita bisa
terwujud. Berjanjilah pada diri kalian sendiri bahwa kalian mampu membahagiakan
orang yang kalian sayangi.
Semoga kalian bisa mendapatkan apa yang kalian inginkan.
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Salam sejahtera bagi kita semua.
-----
Muhammad
Naufal Adly